Drenthe (Provincie Drenthe)
Tidak seperti wilayah lainnya di Belanda, Drenthe telah menjadi daerah pedesaan yang jarang penduduknya sejak abad pertengahan. Lahan di Drenthe umumnya digunakan untuk pertanian, kecuali untuk beberapa industri di Assen dan Emmen.
Drenthe telah dihuni manusia sejak zaman prasejarah. Artefak dari Tahap Wolstonian (150.000 tahun lalu) merupakan artefak tertua yang pernah ditemukan di Belanda. Kenyataannya, daerah ini adalah salah satu yang paling padat penduduknya di Belanda sampai Zaman Perunggu. Bukti paling nyata dari ini adalah dolmen (hunebedden) dibangun sekitar 3500 SM, 53 dari 54 dolmen di Belanda dapat ditemukan di Drenthe dan terpusat di timur laut provinsi.
Drenthe pertama kali disebutkan dalam dokumen dari tahun 820, disebut sebagai Pago Treanth (distrik Drenthe). Dalam arsip dari "Het Utrechts Archief" tahun 1024-1025 "distrik Drenthe" dicantumkan, ketika Kaisar Henry II memberikannya kepada Uskup Adalbold II dari Utrecht.
Setelah lama tunduk pada Keuskupan Utrecht, pada tahun 1528 Uskup Henry dari Wittelsbach menyerahkan Drenthe kepada Kaisar Charles V dari Habsburg, yang memasukkan daerah ini ke Habsburg di Belanda. Ketika Republik Belanda dideklarasikan pada 1581, Drenthe menjadi bagian dari wilayah ini meskipun tidak mendapatkan status provinsi sampai 1 Januari 1796 karena kemiskinannya.
Sesaat sebelum pecahnya Perang Dunia Kedua, pemerintah Belanda membangun sebuah kamp di dekat kota Hooghalen untuk menampung pengungsi Jerman (Yahudi). Ironisnya, selama Perang Dunia Kedua, penjajah Jerman menggunakan kamp tersebut (yang mereka namakan KZ Westerbork) sebagai "Durchgangslager" (transit kamp). Banyak orang Yahudi Belanda, Sinti, orang Rom, pejuang dan penentang politik dipenjara sebelum dipindahkan ke kamp lain di Jerman dan Polandia. Anne Frank dideportasi di kereta terakhir dari Westerbork.
Nama daerah ini dikatakan berasal dari *thrija-hantja, "tiga daratan".
Peta - Drenthe (Provincie Drenthe)
Peta
Negara - Belanda
Belanda secara geografis merupakan negara berpermukaan rendah, dengan kira-kira 30% wilayahnya, dan 31% populasinya berada di bawah permukaan laut, dan 50% tanahnya kurang dari satu meter di atas permukaan laut. Kenyataan yang unik ini terabadikan dalam namanya: Nederland (bahasa Belanda), yang artinya "negeri-negeri berdaratan rendah"; nama ini pun digunakan dengan beberapa variasi dalam bahasa-bahasa Eropa lainnya. Sebagian besar daratan yang berada di bawah permukaan laut adalah hasil campur tangan manusia, ini disebabkan oleh ekstraksi gambut yang meluas, dan kurang terkontrol selama berabad-abad, dan merendahkan permukaan setinggi beberapa meter. Bahkan di wilayah banjir ekstraksi gambut tersebut dilanjutkan melalui pengerukan. Sejak akhir abad ke-11 dimulai; kemudian wilayah polder yang luas kini dilestarikan dengan mengelaborasi sistem drainase yang melibatkan beberapa tanggul, terusan, dan stasiun pompa. Sebagian besar wilayah Belanda dibentuk oleh estuaria tiga sungai penting Eropa, yang secara bersama-sama dengan anak-anak sungainya membentuk delta Rhein-Maas-Schelde. Sebagian besar wilayah negara ini sangatlah datar, dengan perkecualian di kaki-kaki bukit di tenggara-jauh, dan beberapa deret perbukitan di bagian tengah.
Mata uang / Bahasa
ISO | Mata uang | Simbol | Angka signifikan |
---|---|---|---|
EUR | Euro (Euro) | € | 2 |
ISO | Bahasa |
---|---|
NL | Bahasa Belanda (Dutch language) |
FY | Bahasa Frisia Barat (West Frisian language) |