Turkmenistan
![]() |
![]() |
Bendera Turkmenistan |
Saat ini, Turkmenistan menerapkan sistem politik partai tunggal. Sistem ini dianggap tidak memenuhi prinsip-prinsip dasar demokrasi. Sejak kemerdekaanya dari Uni Soviet Turkmenistan dipimpin oleh Saparmurat Niyazov bahkan dia menamakan dirinya sebagai Turkmenbashi (Türkmenbaşy yang berarti "Pemimpin semua bangsa Turkmen"). Pada 2022, dia meninggal dunia dan digantikan oleh Serdar Berdimuhamedow yang ditunjuk oleh Dewan Keamanan Negara Turkmenistan melalui pemilihan umum pada 11 Februari 2007.
Wilayah Turkmenistan telah lama dikenal banyak orang dalam sejarah. Banyak pasukan dari berbagai kerajaan yang dikirim ke wilayah ini, demi mendapatkan wilayah yang lebih makmur. Wilayah ini sudah lama dikenal terutama oleh berbagai kekaisaran Persia. Sejarah wilayah ini dimulai saat Kaisar Akhemeniyah (Kekaisaran kuno pertama Persia) menaklukan wilayah ini dan membaginya dalam tiga wilayah, Margiana, Khwarezmia, Parthia.
Aleksander Agung menaklukan wilayah ini pada abad ke-IV SM pada perjalanannya menuju Asia Tengah, dan pada saat itu pula Jalur Sutra dibangun sebagai jalur perdagangan utama yang menghubungkan Asia dan Cekungan Mediterania. Beberapa abad kemudian, berdiri Kekaisaran Parthia Persia dan membangun ibu kotanya di Nisa (Situs Warisan Dunia UNESCO di Turkmenistan), yang saat ini berada sekitar 18 km ke arah barat daya Ashgabat. Setelah kejatuhan kekaisaran Parthia, wilayah ini kerap kali diduduki oleh berbagai kekaisaran Iran untuk beberapa abad.
Pada abad ke-VII M, bangsa Arab menaklukan wilayah ini dan sekaligus memperkenalkan Islam dan juga budaya Timur Tengah. Turkmenistan mulai dikenal luas ketika khalifah Ma'mun Ar-Rasyid dari dinasti Bani Abbasiyah memindahkan ibu kota kerajaan Khorasan Raya ke Merw (Situs Warisan Dunia UNESCO di Turkmenistan).
Pada pertengahan abad ke-XI Kekaisaran Turki Seljuk memusatkan kekuasaan wilayahnya di Turkmenistan dalam upaya untuk meluaskan wilayah kekaisarannya hingga Khorasan. Pada pertengahan abad ke-XII, kekuasaan Kekaisaran Turki Seljuk pun jatuh yang dikalahkan oleh Genghis Khan yang pada saat itu berhasil merebut kekuasaan di wilayah timur Laut Kaspia dalam rangka pengembaraannya ke barat.
Tujuh abad kemudian, bangsa Turkmen hidup dibawah kekuasaan berbagai kekaisaran dan perang antarsuku. Sekitar abad ke-XVII dan ke-XIX Masehi, kekuasaan di Turkmenistan diperebutkan oleh Kekaisaran Persia, Kekahanan Khiva, para Emir dari Bukhara, dan penguasa Afganistan. Selama masa ini, pemimpin spiritual Turkmen, Magtymguly Pyragy terkenal karena upaya untuk menjaga kebebasan dan otonomi bagi rakyatnya.
Pada saat itu, wilayah yang luas di Asia Tengah, termasuk Turkmenistan belum dapat dipetakan dan hampir tidak dikenal secara luas oleh bangsa Eropa dan Dunia Barat. Persaingan untuk menguasai wilayah tersebut antara Kekaisaran Inggris dan Kekaisaran Tsar Rusia ditandai dengan Permainan Besar. Sepanjang penaklukan mereka di Asia Tengah, Rusia disambut dengan perlawanan yang paling berat oleh Turkmenistan. Bagaimanapun juga, pada tahun 1894 Rusia telah dapat menancapkan pengaruhnya di Turkmenistan dan memasukkan wilayah itu ke dalam wilayah kekaisarannya.
Mata uang / Bahasa
ISO | Mata uang | Simbol | Angka signifikan |
---|---|---|---|
TMT | Manat Turkmenistan (Turkmenistan manat) | m | 2 |
ISO | Bahasa |
---|---|
RU | Bahasa Rusia (Russian language) |
TK | Bahasa Turkmen (Turkmen language) |
UZ | Bahasa Uzbek (Uzbek language) |