Guinea-Bissau (Republic of Guinea-Bissau)
![]() |
![]() |
Bendera Guinea-Bissau |
Guinea-Bissau dulu merupakan bagian dari Kerajaan Kaabu, yang merupakan bagian dari Kekaisaran Mali. Bagian dari kerajaan ini bertahan hingga abad ke-18, sementara beberapa bagian lainnya adalah bagian dari Kekaisaran Portugal. Kemudian Guinea-Bissau menjadi bagian dari koloni Portugal, Guinea Portugal pada abad ke-19. Setelah kemerdekaan, dideklarasikan pada 1973 dan diakui pada 1974, nama ibu kotanya, Bissau, ditambahkan ke dalam nama negara untuk menghindari kekeliruan dengan negara Guinea.
Guinea-Bissau memiliki sejarah ketidakstabilan politik sejak meraih kemerdekaannya dan tidak ada presiden terpilih yang berhasil menyelesaikan jabatannya selama lima tahun penuh. Pada malam 12 April 2012, para anggota militer negara ini terlibat dalam sebuah kudeta dan menangkap presiden sementara dan calon presiden terdepan. Pihak militer masih belum mengumumkan pemimpin bagi negara ini. Meskipun demikian, mantan Wakil Kepala Staf, Jenderal Mamadu Ture Kuruma telah ambil peduli akan nasib negara ini dalam masa transisi dan mulai bernegosiasi dengan pihak-pihak oposan.
Hanya 14% dari populasi yang berbicara dalam bahasa resmi, Portugal. Kebanyakan populasi (44%) berbicara dalam bahasa Kriol, sebuah Bahasa kreol berbasis Portugal, dan sisanya berbicara dalam bahasa Afrika. Agama utama adalah Agama tradisional Afrika dan Islam, dan Kristen (kebanyakan Katholik) adalah minoritas.
Pendapatan per kapita negara ini adalah salah satu yang terendah di dunia.
Guinea-Bissau adalah anggota dari Uni Afrika, Komunitas Ekonomi Negara Afrika Barat, Organisasi Kerjasama Islam, Uni Latin, Komunitas Negara Berbahasa Portugal, Francophonie, dan Zona Perdamaian dan Kerjasama Atlantik Selatan.
Guinea-Bissau dulu merupakan bagian dari Kerajaan Kaabu, yang merupakan bagian dari Kekaisaran Mali.Bagian dari kerajaan ini bertahan hingga abad ke-18, sementara beberapa bagian lainnya adalah bagian dari Kekaisaran Portugal. Guinea Portugal juga dikenal, dari kegiatan ekonominya sebgai Pantai budak.
Laporan awal dari bangsa Eropa yang telah mencapai daerah ini termasuk bajak laut Venesia, Alvise Cadamosto pada tahun 1455, pelayaran pada tahun 1479–1480 yang dilakukan oleh pedagang Flemish-Prancis, Eustache de la Fosse, dan Diogo Cão yang mencapai Sungai Kongo pada tahun 1480-an dan mencapai tanah Bakongo.
Mata uang / Bahasa
ISO | Mata uang | Simbol | Angka signifikan |
---|---|---|---|
XOF | Franc CFA Afrika Barat (West African CFA franc) | Fr | 0 |
ISO | Bahasa |
---|---|
PT | Bahasa Portugis (Portuguese language) |